di saat aku terjatuh kau tiba
di saat aku sengsara kau ada
di kala bahagia mula menjelma
titik hitam kembali menerpa
hidup seakan tiada erti
begitu tika hati disakiti
menanti menanti dan terus menanti
bisakah aku terus berdiri
sedangkan nasib dirundung malang
perit terasa bukan kepalang
harapan dibina hari mendatang
campakkan pilu yang tak diundang
apakah ini balasan Tuhan
buat diri yang tiada pedoman
setitik air mata jatuh berguguran
hebat seperti dilanda taufan
berpaut pada ranting yang satu
patah sudah tiada berlagu
diatur langkah yang kian kaku
terhenti aku terus membatu
~melintang pukang~
No comments:
Post a Comment